KOLABORASI, POLITANI PAYAKUMBUH LATIH PENGELOLAAN HOMESTAY
Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Payakumbuh berkolaborasi dengan Politeknik Negeri Padang (PNP) menggelar pelatihan pengelolaan homestay. Tim pelaksana terdiri dari dosen multidisiplin ilmu yaitu, Dr Iis Ismawati SHut MSi ketua, Dr Nurul Fauzi SE MM Ak CA, Ranti Komala Dewi SS MPar MGATH, Ir Ermiati MSi dan Andrik Martha SP MP anggota.
Program Matching Fund ini dilakukan di salah satu Rumah Gadang warga, dan dibuka Wali Nagari Taram Nanang Anwar, baru-baru ini. “Salah satu komponen wisata yang perlu dikembangkan untuk mendukung destinasi wisata adalah keberadaan homestay untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
Selain itu, homestay juga bagian yang tidak bisa dipisahkan dari desa wisata, homestay menjadi amenitas pariwisata yang memadukan penginapan dan pengalaman maupun budaya lokal yang otentik sebagai atraksinya,” ujar Nanang.
Dengan berkembangnya homestay Rumah Gadang di Nagari Taram, tambah dia, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal, serta meningkatkan jati diri maupun identitas budaya lokal melalui konsep arsitektur pada bangunan Rumah Gadang yang dimanfaatkan sebagai homestay.
Lebih lanjut Nanang berpesan, untuk terus meningkatkan sinergi antar stakeholder pariwisata di Nagari Taram dengan menerapkan model pentahelix melibatkan pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas dan media. Di mana, kerja sama pentahelix menumbuhkan kreativitas dan membantu pengembangan sosial ekonomi daerah berdasarkan kearifan lokal.
Dr Iis Ismawati menambahkan, pelatihan Homestay Rumah Gadang ini bagian dari upaya meningkatkan length of stay wisatawan di Nagari Taram. Konsep yang diusung adalah pelestarian keotentikan budaya lokal yang dimiliki nagari.
Pihaknya tidak ingin dengan bertumbuhnya sector pariwisata di Taram diikuti oleh menjamurnya pembangunan homestay tak terkontrol yang justru mengurangi orisinalitas dan kekhasan sebuah desa wisata.
“Hasil survei tim pelaksana kita di lapangan, terungkap bahwa di Taram ini masih banyak rumah gadang yang kosong dan ditinggalkan merantau pemiliknya. Potensi inilah yang kita berdayakan, harapannya selain masyarakat mendapat tambahan pendapatan juga yang lebih penting adalah terpeliharanya aset budaya nagari berupa rumah gadang tersebut,” imbuh Iis.
Acara ini menghadirkan narasumber Rici Candra Dt Pangulu Sati ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sekaligus pengelola Homestay Rumah Gadang Nagari Saribu Gonjong (Sarugo) Kecamatan Gunuangomeh yang sudah mendapatkan penghargaan sebagai juara 4 kategori homestay pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Kemeparekreaf RI tahun 2021.
Hadir sebagai peserta dari perwakilan Pokdarwis, pemilik Rumah Gadang Taram, dan pemerintahan nagari Taram. Selain mendapatkan materi dan berdiskusi, para peserta juga langsung praktik demontrasi seperti bagaimana cara dan langkah-langkah menerima tamu bagian dari penerapan SOP Homestay Rumah Gadang.
Dalam kesempatan tersebut juga disepakati, aturan-aturan adat nagari yang menjadi bagian dari penyusunan SOP. Luaran pelatihan berupa dokumen standar operasional prosedur pengelolaan Homestay Rumah Gadang Nagari Taram. Dokumen ini penting, agar pengelola homestay memiliki acuan yang sama dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan.
“Ucapan terima kasih kepada Direktorat Akademik Perguruan Tinggi Vokasi Kemdikbudristek yang telah mendanai kegiatan ini sesuai dengan Kontrak PKS No. 152/PKS/D.D4/PPK.01.APTV/V/2023 dan No. 2737/PL25/KS/2023. Kita berharap setelah mendapatkan pelatihan ini, tingkat hospitality di Nagari Wisata Taram dapat meningkat,” ujar dia. (r)
Tim Humas PPNP